بسم الله الرحمن الرحيم
Ada 3 buah hal yang perlu diperhatikan.
1. Tafsir
2. Tai’wil dan;
3. Ta’bir.
Tafsir merupakan sebuah pekerjaan para mujtahid dalam meluruskan maksud hadist/Ayat Al-Qur’an sesuai dengan ilmu Alat yang dimilikinya. Sehingga sesuai dengan syariat yang dibawakan oleh Nabi Muhammad saw.
Ta’wil biasanya di berikan kepada ayat-ayat yang mutasyabihat.
Ta’bir di pakai kepada menerjemahkan dari satu mimpi kepada realita alam nyata. Dan dibutuhkan keahlian khusus untuk ketika perkara diatas.
===
Hari Rabu pengajian kitab Ihya ulumuddin 4. Dihalaman 261 tertulis sebuah hadis Nabi. Yang pernah saya dengarkan kisah yang berkenaan dengan hadist tersebut. Namun penjelasan disini lebih khas dan akurat serta sarat akan ilmu agama. Apalagi yang menjelaskan adalah Ulama kharismatik, Alim, Sangat Alim, tawadhu’ dan Mulia.
Janganlah jadi orang-orang yang mengingkar Hadist/ayat Nabi. Apalagi hadist yang agak gharib bagi pandangan sebahagian orang.
Tak ubahnya: dua buah kereta api yang berjalan dari arah yang berbeda. Dari jauh nampak seperti akan bertabrakan. Namun rupanya berjalan mulus dan berdampingan pada rel masing-masing. Begitu juga ayat dan hadist, juga nas kitab kuning. Ditambah disini sedikit dikurang disana sedikit maka akan mulus surah.
===
Contoh yang tidak nyata di akal sebahagian orang: kelak dihari kiamat dijadikan mati seperti seekor keledai berwarna belang dan disembelihkan.
Bagi orang yang mengingkari karena masuk akalnya akan ’berhujjah’.
”Tidak mungkin mati yang merupakan wasaf dijadikan benda. Contoh didalam dunia tidak ada yang dari sifat dijadikan benda hidup.”
Padahal hadist ini merupakan tamsilan bagi kehidupan yang kekal abadi diakhirat kelak. Setelah mati disembeli maka dia tidak ada lagi. Tinggallah dua golongan manusia. Manusia yang masuk syurga dan manusia yang masuk neraka. Keduanya tidak ada lagi mati karena mati telah hilang untuk selama-lamanya.
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Tafsir, Ta'wil dan Ta'bir"
Posting Komentar