بسم الله الرحمن الرحيم
kita pernah mendengar seorang pencerama/pendai saat menutup pidatonya sering mengucapkan: ”Wa Billahi Taufiq Wal Hidayah.” artinya; Pada Allahlah Taufik dan hidayah [saya Cuma menyampaikan saja].
Nah, hidayah telah saya tulisakan pada ulasan tersendiri.
Sekarang kita lihat sedikit tentang taufik. Bukan pak Taufiq!.
Taufiq adalah diciptakan ketaatan kepada si hamba. Jadi orang yang sudah dapat berbuat taat dinamakan telah mendapat taufiq dari Allah swt.
Misalnya saja, bangun pagi untuk salat subuh disaat orang lain sedang bersiap-siap kekantor kita sempatkan diri untuk mandi dan salat subuh. Bermunajah kepada Allah swt. Mengharapkan kasih sayang Tuhan. Dimudahkan rezeki dan diberkatkan umur. Sehingga kita tidak lalai dengan nikmat yang telah diberikan.
Qadhi Husain berpendapat {dituliskan oleh Syekh Qalyubi dalam Kanzur Raghibin halaman 5, jilid 1}, berbunyi:
”4 perkara yang terkhusus bagi pelajar agama, yaitu: Pikiran yang cerdas, kelakuan yang baik dan watak yang waras serta mendapatkan guru yang menjadi nasehat. Dan; 3 perkara yang harus ada pada guru, bila 3 perkara ini ada maka bahagialah si muridnya: Sabar, Tawadhu’ dan bagus akhlaq. Dan bila murid ada 3 perkara, maka bahagialah gurunya: ber’akal, beradab dan mudah memahami pelajaran.”
Jadi untuk membahagiakan guru sang murid harus mempunyai 3 katagori.
- Berakal
- Beradab
- Mudah memahami
Sedangkan guru supaya dapat diambil mamfaat yang lebih oleh murid juga harus memiliki 3 sifat mulia, yaitu:
- Sabar
- Tawadhu’
- Berakhlaq Mulia
Semua ini kita dapatkan melalui pengorbanan yang tulus dalam belajar mengajar. tidak ada seseorangpun yang sempurnah. Kita ada kekurangan. Dibalik semua itu kita mintakan taufiq dan hidayah dari Allah swt. Memoga Allah menganugrahkannya. Amin.
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Taufiq Dari Allah"
Posting Komentar