بسم الله الرحمن الرحيم
1. Para Malaikat Jibril, Mikail dan Israfil berangkat ke kediaman Nabi Ibrahim untuk memberitahukan berita gembira tentang kelahiran anaknya.
2. Apa maksud kedatangan? Tanya Nabi Ibrahim.
3. Menghancurkan kota sodom yang zalim dan yang diselamatkan Cuma Nabi Luth dan pengikutknya kecuali istri Nabi luth sendiri.
4. Malaikat datang sebagai lelaki rupawan. Ini alasan untuk menghancurkan kebiadaban bangsa luth.
5. Bertemu dengan Nabi Luth saat matahari terbenam. Nabi Luth yang tidak tahu bahwa mereka adalah malaikat, segera menerima mereka. Nabi Luth khawatir atas keselamatan mereka, apalagi jika diterima oleh orang lain.
6. Nabi Luth membawa para pemuda yang menjadi tamunya itu masuk ke dalam rumahnya secara diam-diam. Tidak ada yang tahu, kecuali anggota keluarganya. Tapi tiba-tiba isterinya keluar dan menceritakan kepada kaumnya, “Sesungguhnya di rumah Luth ada beberapa anak muda tampan, yang tidak pernah aku lihat orang yang wajahnya setampan mereka.”
7. Maka berdatanganlah orang-orang ke ruman Nabi Luth. Mereka ingin berbuat mesum dengan menyodomi para pemuda yang menjadi tamu Nabi Luth. Melihat gelagat buruk itu, Nabi Luth menasihati mereka agar menikahi anak-anak wanitanya saja. Namun seruan itu sia-sia. Orang-orang yang tidak tahu malu itu berusaha menerobos masuk dan menyerbu para tamu Nabi Luth.
8. Dalam situasi genting itu, malaikat Jibril keluar dan memukulkan ujung sayapnya kepada mereka. Tiba-tiba mata mereka menjadi buta. Akibat pukulan itu kaum Luth mundur sambil mengancam Nabi Luth. Para malaikat menyuruh Nabi Luth pergi dari rumah dengan membawa keluarganya di akhir malam nanti, dan tidak boleh seorang pun menoleh ke belakang.
9. Di hari itu, di akhir malam, jibril mengangkat lapisan tanah bumi mereka. Bagian atas ditaruh di bawah kemudian dihempaskan ke bumi. Sementara dari langit batu-batu dari sijjil –yang setiap batu tertulis nama orang yang hendak ditimpakan—menghujani mereka.
10. Saat fajar menyingsing datanglah perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala Jibril membedol kota Sodom. Mengangkat tinggi-tinggi rumah-rumah mereka di udara. Lalu membaliknya dan menghempaskannya ke bumi diiringi hujanan batu-batu sijjin.
11. Isteri Nabi Luth ikut keluar rumah bersama suami dan kedua anak perempuannya. Namun, wanita itu ketika mendengar jeritan dan gemuruh kehancuran kaumnya, menoleh ke belakang. Seketika itu juga sebutir batu jatuh menimpanya. Menembus batok kepalanya. Ia roboh. Musnah seperti kaumnya yang membangkang. Begitulah nasib wanita yang berkhianat kepada suaminya, yang membantu orang-orang membangkang pada ajaran Nabinya.
12. Surat/ayat: (Adz Dzariyat: 31-34), (Al Ankabut: 31-33), (Al A’raf: 80-81), (Hud: 77-78)
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Cerita Nabi Luth"
Posting Komentar