بسم الله الرحمن الرحيم
Setiap mengaji penting tidak terlintas kepada pentingnya ibarat. Kitab punya ibarat-ibarat khusus. Kalau sudah mendalami ibarat maka akan mudah dalam menyampaikan hukum kepada orang lain. Begitu pentingnya ibarat sehingga orang yang hafal ibarat lebih utama dari orang yang tidak hafal ibarat.
Bagaimana solusinya?
1. Banyak Muthalaah kitab.
2. Menuliskan ibarat
3. Mengingat dan menghafalnya.
Sebaiknya setiap belajar menandai ibarat kitab. Mengenai beberapa hukum yang penting. Sangat membantu dengan ada ibarat. Bahkan keputusan hukum harus sesuai dengan ibarat kitab.
Dikala mengajar juga ’menandai’. Karena lama didayah itu makin berpotensi untuk bisa mengadopsi ibarat-ibarat kitab. Keuntungan nantinya mengetahui bagaimana penjelasan hukum yang dituliskan ulama. Dengan adanya ulama maka ibarat itu jelas adanya bagi kita semua sekarang ini.
Ditiap mengaji dibalai beton. Abu selalu bilang tentang masalah pentingnya ibarat kitab. Bahkan hukum itu semua harus sesuai bukan dengan surah Abu, tetapi dengan ibarat kitab. Begini harapan Abu kepada semua murid beliau. Jangan bawa nama abu dalam masalah hukum. Penjelasan hukum sudah ada dalam kitab. Tidak boleh mengatakan ”begitu surah balai beton” harus dengan ibarat kitab. Ini yang digaris bawahi dari pengajian pada Abu.
***
Catatan Selasa, 7-12-2010
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Pentingnya ibarat"
Posting Komentar