بسم الله الرحمن الرحيم
Di tengah semaraknya orang mencari harta dan tahta apa yang kita cari? Carilah pekerjaan yang di ridhai oleh Allah swt. beramalah dengan amalan yang sempurna dan ikhlaskan amalan tersebut menjadi sebuah hasil yang akan di petik kelak ketika mati menjemput.
Ajal tidak di ketahui kapan akan bersinggah di pelabuhannya. Semua manusia hanya bertingkat pada satu harapan dan tujuan, mendapatkan syurga Allah sebagai tingkatan terendah. Namun pada posisi apakah kita sekarang ini?.
Hidup hanya sekali. Dan kesempatan mengaji pun hanya sekali. Kalau bukan hari ini di lakukan tidak ada kesempatan esok yang lebih baik. Jangan menunggun tumpukan baju kotor hingga besok di cuci. Boleh saja kesempatan itu di putus asakan oleh kegagalan menempuh hari esok.
Di dalam televisi sering di tayangkan pembunuhan, pembantaian bahkan pemerkosaan. Semua itu terjadi di luar dugaan batasan pikiran manusia. Kita tidak bisa menjamin apakah hari ini kita akan selamat dari itu ataupun giliran kita yang menjalani cobaan yang menyakitkan. Semua orang yang sedang di landa semangat untuk hidup akan menjalani hidup ini sesuai dengan kodrat dan kewajibannya. Bila orang itu tau kewajiban maka ia juga tau apa hak yang perlu di lakukan.
Konsep kita menjalani kehidupan adalah bersabar dengan segala bentuk cobaan dan rintangan. Lihat saja bagaimana orang yang sedang kuliah di landa oleh sebuah kesengsaranan. Di teror oleh tugas yang sangat banyak. Namun barang siapa yang bersabar dapat mencapai titel yang sedang di gapainya.
Tak anyal lagi bagi seorang pedagang di terpa angin malang saat menjualkan dagangan. Ada rugi yang tidak dapat di elak pada akhir tahun. Sejak penjualan di lakukan cita-citanya untuk maju dan bangkit dari kemiskinan, namun bukan kaya di dapatkan malah miskin yang sudah menjadi nasibnya.
Seorang petani dalam membajak sawahnya juga tak luput dari rintangan. Mulai pagi harus menjalankan badannya yang kering di sawah, kotor dengan tanah. Padahal badan tersebut bukan untuk di kotorin saja. Bisa kalau kotor untuk yang halal tapi kalau kotor dalam hal yang haram sungguh berganda nilai kekotoran dalam diri manusia.
Beginilah masa muda yang harus di lalui. Bila kita melalui kehidupan muda ini dengan berfoya dan pesta ria inilah yang di sesalkan. Dalam puisi karya khairil anwar di tuliskan : ”menyesal pagi kuhilang sudah melayang sudah melayan // masa mudaku sudah pergi // kini petang datang membayang // batang usiaku sudah tinggi” puisi ini cukup berkesan dan hebat.
Dalam kitab banyak sekali contoh lirikan yang ”Meuantok” dengan puisi tersebut. Orang merdeka tak ubahnya hamba jika dia tamak dan seorang hamba menjadi mardeka bila ia kanaah. Dalam bahasa Aceh di syairkan : ”Pelheuh layang watee na angen, meuen di masa muda.”
Masa tua akan mengalami kesesalan dan penyesalan. Masa tua akan di rasakan oleh orang-orang yang telah di takdirkan mencapai masa itu oleh Allah swt. semua manusia tidak dapat menentukan dirinya akan menghadapi hari tua. Mungkin saja muda tersebut hanya datang sekejab. Hanya dirasakan oleh orang yang di berikan panjang umur oleh Allah swt. Namun kala muda akan memutuskan semua harapan ketuaan bila di habiskan untuk bermain-main.
Masa muda bukan untuk permainan yang biasa. Main bola boleh saja asal jangan melupakan haknya di masa muda. Di dayah lebih banyak di ajarkan pengetahuan ilmu agama. Dengan ilmu hidup menjadi indah dan mudah. Dengan menghabiskan masa muda di dayah kadang orang dapat memposisikan diri menjadi orang yang menempuh cita-cita dan kebahagiaan yang sempurna. Dengan menghabiskan masa muda di jalan yang di ridhai insya Allah akan menggapai cita-cita.
Wawlahu muwafiq li akwamit thariq....!
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Pencari harta"
Posting Komentar