Ada kesamaan Antara orang azan dan orang yang memandikan mayat.
Dipilih orang yang amanah, jangan orang fasik dan jangan orang yang jahil.
"Orang yang azan mempunyai sifat amanah, tidak fasek juga tidak jahil. Begitu pula orang yang memandikan jenazah."
Imam Nawawi dalam kitab Matan Minhaj menjelaskan:
وليكون الغاسل أمينا
Artinya: "Dan hendaknya orang yang memandikan jenazah bersifat amanah".
Orang lain bagaimana Tgk?.
Ilatnya dituliskan oleh Syaikhuna Ibnu Hajar Al-Haitami karena orang lain (yang tidak amanah) tidak dapat di percaya.
لان غيره لا يوثق به في الإتيان بما طلب منه
Efeknya mengarah kepada sifat amanah yang dimiliki seseorang. Amanah itu sifat yang wajib pada nabi. Siddiq, amanah, tabligh, fatanah.
Amanah kepercayaan, lawannya khianat.
Sifat amanah berlaku sepanjang masa. Dari dulu__sebelum di karang kitab oleh Imam Nawawi, hingga masa yang akan datang.
Pengkhianat merupakan ciri-ciri orang munafik. Bila berbicara berdusta, bila berjanji sering mengingkari, bila diberi amanah dia berkhianat
Lebih spesifik lagi Imam Ibnu Hajar menuliskan:
ويحرم على الإمام تفويض غسل موتى المسلمين اليه
Artinya: "Haram terhadap presiden menyerahkan jabatan memandikan mayat muslim kepada orang fasik".
Perbandingan hukumnya, sebagaimana haram melantik kepala dinas memandikan jenazah. Juga haram hukumnya bagi presiden/mewakilinya melantik muazzin yang fasik.
Makanya, jangan rebutan jadi imam. Kalau salah "melantik" bisa-bisa akan di "lantak".
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Azan dan memandikan mayat. "
Posting Komentar