بسم الله الرحمن الرحيم
Musim panen telah tiba.diseluruh pelosok negeri bersuka ria. Suka karena sawah sudah menguning. Suka juga sudah ada beras baru yang bisa di makan dan disimpan kelak. Dengan datangnya musim panen ini tak kalah senang orang-orang yang jualan di pasar malam. Mereka tentu senang dengan omset masyarakat bisa bergulir lewat dagangan mereka. Semua Allah swt curahkan rasa kesenangan.
Perasaan bahagia ini rela orang lewati dengan pengorbanan. Tidak terasa 5 bulan lamanya harus bergelut dengan lumpur hitam di sawah. Tak terasa lelah melilit badan ketika menaburkan pupuk di halaman padi. Semakin senang kala mengikatkan semprot di punggung. Semua itu terbalaskan oleh musim panen yang di pelupuk mata.
Panen kali ini serempak dilakukan di beberapa kabupaten di daerah Aceh. Ke arah timur dari PIJAY juga panen. Apalagi di daerah sagoee barat. Panen membuat masyarakat bahagia.
Alhamdulillah. Kesejahteraan Allah swt limpahkan buat kita masyarakat Aceh.
Namun, dalam kaedah kitab kuning dibahas mengenai RAJAa’ DAN KHAUF. Kesenangan ini harus di barengi dengan rasa takut kepada Allah swt. terlalu senang karena tidak menempel rasa takut. Terlalu takut karena tidak meneladani rasa RAJAa’.
Jangan lupa buat para tetangga2 ku yang sudah panen untuk membayar zakar. Ini saya pesanku pada mereka.
Teringat saya pada zaman Ibnu Abbas ada orang yang banyak hartanya. Ketika dia telah mati, orang-orang menggali tanah untuk kuburannya. Lalu mereka menemukan ular besar didalamnya.
Kejadian ini diceritakan kepada ibnu Abbas. Beliau memerintahkan untuk menggali kuburan lain. Tetap ditemukan ular besar didalamnya. Hingga 7 kali perintah Ibnu Abbas menyuruh penggali kubur untuk dikali kuburan kepada mayit orang kaya tersebut. Tetapi tetap setiap galian kuburan ada seekor ular besar didalamnya.
Ibnu Abbas menanyakan kepada keluarga. Bagaimana keadaan si mayit pada waktu hidup. Keluarga menceritakan bahwa si mayit sering kali menahan zakat. Dia tidak membayar zakat dimasa hidupnya.
Mengetahui hal ini langsung Ibnu Abbas menyuruh menguburkan mayit itu bersama ular di dalam kubur yang telah di gali. Nauzubillah.
Cerita ini sesuai dengan HADIH MAJA ACEH
BOH PISANG WAK MASAK DI LAMPOH
UROE BAN DIEK MASA TEUMABU
ZAKEUT TAN TABI CELAKA TUBOH
ULEU YANG PAJOH DI DALAM KUBU
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Panen Raya"
Posting Komentar