بسم الله الرحمن الرحيم
Sebagai seorang santri dituntut untuk bisa memahami isi kandungan kitab kuning. Jangan sampai ketika kita berhadapan dengan masalah dilapangan kita tidak mampu mengapliksikannya didalam kehidupan. Tatapi apapun usaha dizaman sekarang ini ada saja yang lupa bahkan ragu-ragu tentang kesesuaian dengan surah yang dipernah ditemukan dalam kitab kuning. Sehingga ketika sampai dilapangan harus back kembali untuk menghilangkan keraguan. Inilah realita yang sedang terjadi. Memang ilmu Allah swt tidak melekat dalam semua hati.
Namun, walaupun demikian, kita tidak boleh berkecil hati. Semampu kita mengingat surah kitab. Supaya apa yang kita laksanakan tidak melenceng dengan aturan khazanah klasik yang telah ada.
Doa dan giat belajar. Semoga bisa.
Disini, mari kita lihat sebuah hadist yang terdapat dalam kitab Majalisus Saniyah. Kitab karangan Syekh Ahmad Hijazi. Beliau menuliskan:
"إن أحسن الحديث كتاب الله وأحسن الهدي هدي محمد صلى الله عليه و سلم وشر الأمور محدثاتها وكل محدثة بدعة وكل بدعة ضلالة وكل ضلالة فى النار"
“Artinya: Bahwa sesungguhnya yang terbaik tutur kata adalah kitabullah. Dan sebaik-petunjuk adalah pertunjuk Nabi Muhammad saw. Seburuh-buruk urusan adalah yang terbaru. Dan tiap-tiap yang baru itu bid’ah. Tiap-tiap bid’ah sesat. Dan tiap-tiap yang sesat tempatnya dineraka.”
Penjelasan diatas perlu di ingat dan dihafal. Supaya senjata makan tuan. Padahal hadist ini adalah jabarannya ditulis didalam kitab Majalisus Saniyah. Tetapi di halaman yang berbeda penjelasanya. Sehingga ada katagori yang mana yang bi’ah ahli neraka dan mana yang bukan.
Hadist jangan salah di tafsir. Kita berdoa kepada Allah swt jangan sampai termasuk orang yang suka menafsirkan hadist tanpa meruju’ pada tafsir ulama. semoga mendapatkan jalan yang diridhai oleh Allah swt. Amin
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Sejata Tak Makan Tuan"
Posting Komentar