بسم الله الرحمن الرحيم
Malam kamis suasana hujan turun membasahi bumi. Kitab kedua Tgk baca yaitu kitab Jauharul Maknun. “Tinggal sekali lagi baca akan sampai kepada masalah majad dan hakikat. Ada satu surah penting dan lucu yang perlu diperhatikan.” kata Tgk[malam kamis, 9-3-2011].
Tgk bilang kedepan akan ada hakikat majad. ”Ukee akan na surah majah hakikat?” Ujar beliau saat menyurahkan masalah majad dihalaman 144 Jauhar maknun.
Ada dua surah, yaitu: [1]. Surah salah, dan; [2]. Surah betul.
[Surah salah]: didepan[pada masalah majad dan hakikat] akan ada ibarat__wal majazu hakkon. Ada orang yang memberikan makna: ”bermula majaz itu hakikat.” surahnya: kalimat yang dijadikan majad ada yang tanpa hakikat. Jadi dipakai kepada makna ”ma laisa lah.” itu hakikat juga. Maka hakikat. Inilah majad yang hakikat. Bagaimana majad hakikat?. Kalau majad—ya majad. Kalau hakikat—ya hakikat!.
”Nah, ini merupakan surah salah yang sekarang perlu diperbaiki, ujar Tgk
Para 11 orang anggota pengajian malam ini tertawa mendengar pernyataan Tgk. Memang ini harus di tanda agar jangan salah surah.
[Surah yang benar]: bermula majad itu pasti[hakkon]. Artinya majad itu pasti ada walaupun tidak ada hakikatnya. Waza’ lafadh bukan pada tempatnya boleh terjadi tanpa ada hakikat.
Tunggu penjelasan selanjudnya, tambah Tgk menutupi pengajian.
***
Catatan Usai turun ngaji disaat hujan malam menyejukkan MUDI.
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Surah; Majad hakikat"
Posting Komentar