بسم الله الرحمن الرحيم
dalam sebuah kata mutiara disebutkan,
فحاسب النفس وقلل الاملا ** فرب من جد لأمر وصلا
Artinya : "Maka, introspeksi diri dan sedikitkan khayalan ** banyak orang yang bersungguh dan mendapatkan"
Kiat sukses dalam kitab sangat banyak. Kiat sukes ini bila dapat dikerjakan dengan sempurna maka dinamakan dengan "Anda luar biasa!." Tetapi kebanyakan dari kita tidak lagi menuai kiat-kiat yang ada didalam kitab. Bahkan lebih banyak memikirkan hal yang bersalahan dari anjuran kitab kuning. Ya, akhirnya kita jadi tersesat dan buntu memilih jalan. Makanya sebelum salah berlanjut "Stop" dulu bila terdapat keraguan.
Semua manusia yang beriman bila ditanyakan menjawab hal yang sama. Pertanyaannya apa[?].
Okey, sabar dong. Kita juga bilang tentang pertanyaannya kok. Apakah ada malaikat disampingmu yang menuliskan amalanmu[?].
Nah, tentu jawabannya ada, malaikat rakib dan atib yang mencatat setiap amalan manusia. [tentu jawabannya sama kan!].
Jadi, kalau begitu lazim [mesti] bagi diri kita untuk menjaga amalan. Amalan yang dikerjakan diwaktu pagi dan petang. Sistem akan meng__cancel perbuatan baik kita bila tidak menjaganya dengan baik. Akan di "delete" program manusia yang rusak.
Menjaga amalan dengan system yang baik sangat diperlukan. Tidak boleh mengandalkan ada didalam kitab saja. Tetapi perlu penerapan dalam kehidupan nyata. Memang banyak surah "andaluarbiasa" di dalam kitab. Hal ini tidak dapat dipungkiri lagi. Sudah nyatanya begitu, kok!. tinggal sekarang adalah kemauan untuk mengamalkan apa yang telah di__batu__kan didalam kitab.
Supaya kita selamat dalam menjalankan ibadah adalah dengan "Muhasabah". Dengan adanya proram muhasabah ini dapat menyelamatkan nilai ibadah itu sendiri. Tidak ada mamfaatnya program besar tetapi tanpa didasari oleh perangkat lunak yang namanya "Muhasabah."
Kiatnya adalah [mengkalkulasikan] dulu sebelum bertindak sehingga hukum tuhan jelas halal haramnya. Kalau haram jangan dilakukan dan kalau halal dilaksanakan. Tentunya ini pada perbuatan yang belum jelas halal haramnya dong...!
Nanti kalau mesti pikir dahulu, enak aja. Mengaji tidak mau karena ada kemudharatannya. Lama didayah hanya menghabiskan umur saja, itu anggapan konyol. Sedangkan dengan anggapan tidak konyol dengan pengkalkulasian yang matang. So pasti kelak akan menjadi "andaluarbiasa."
Dalam hadist dituliskan,
حاسبوا أنفسكم قبل أن تحاسبوا
Artinya : "perhitungkan dirimu sebelum kamu diperhitungkan"
Kalau kita didayah maka perhitungkan umur yang sudah kita habiskan didayah. Untuk apa umur itu kita mamfaatkan. Apakah memang untuk belajar yang rajin ataupun untuk bersenang-senang saja. Tentu ini menjadi bahan pertimbangan bagi kita sendiri. Karena tidak mungkin seorang anak rela menyakiti hati kedua orang tuanya hanya dengan menyusahkan mereka.
Angin angan-angan yang tidak baik jangan diperturutkan. Tugas kita adalah belajar dan beramal sebagaimana kemampuan kita. Islam ini semakin hati semakin menyedihkan. Belajarlah dimasa muda menuju kehari tua [Insya Allah].
Kata pepatah Aceh : "peuek layang watee na angen bek meuen-meuen watee yoh muda," Artinya: "Selagi ada angin lepaskan layang, belajar dimasa muda wahai sayang."
Memberikan tali untuk lepasnya jiwa kemana saja tidak dianjurkan. Memperturutkan kata hati juga sangat dilarang. Mengikuti jejak kecintaan hati lebih baik jangan. Kenapa saya katakan demikian[?] karena itu termasuk panjang angan-angan.
Dalam hadist yang lain Nabi berpesan,
كن فى الدنيا كأنك غريب أعابر سبيل وعد نفسك من أهل القبور
Artinya: "Hendaklah kamu dalam dunia seolah-orang perantau, atau sedang berlalu dijalanan dan persiapkan dirimu menjadi ahli kubur."
Syarah jauharah tauhid, hal 99.
Catatan harian, Sunday, July 04, 2010
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Kiat sukses banyak terurai dalam kibat kuning"
Posting Komentar