بسم الله الرحمن الرحيم
Kalau seandainya kikir itu baju maka aku tidak akan memakainya // Kalau seandainya kikir itu jalan maka aku tidak akan melaluinya ( kata Ummul baniin, saudari Umar bin Abdul Aziz )
Kalau seandainya kikir itu kasur maka aku tidak akan tidur diatasnya // kalau seandainya kikir itu air maka aku tidak akan meminumnya // kalau seandainya kikir itu sandal maka aku tidak akan memakainya // kalau seandainya kikir itu peci maka aku tidak akan menyandangnya // kalau seandainya kikir itu pena maka aku tidak akan menggoreskannya // kalau seandainya kikir itu buku maka aku tidak akan menuliskan di dalamnya // kalau seandainya kikir itu lemari maka aku tidak akan memasukkan baju kedalamnya // kalau seandainya kikir itu sajadah aku tidak akan bersujud diatasnya.
Aku akan tidur di atas kasur jika ia tidak kikir // aku akan minum air jika ia bukan air kikir // aku akan memakai sandal jika itu bukan sandal kikir // aku akan menyandang peci di kepala ini jika peci itu tidak kikir // aku akan menoteskan kata-kata jika penaku tidak kikir // aku akan menampung kalimat jika bukuku tidak kikir // aku akan menyimpan baju di lemari jika lemariku tidak kikir // aku akan mendekatkan diri dengan bersujud kepada ilahi di atas sajadah jika sajadahku tidak kikir.
Kasur sangat pemurah dengan kenyamanan dan keempukan // air juga sangat pemurah dengan kelembutan //sandal sangat pemurah dengan perlindungan // peci sangat pemurah karena melindungi kepala dari “muruah” // pena sangat pemurah dengan untaian kata-kata // buku sangat pemurah menelurkan ide cerita // lemari sangat pemurah kerena menyimpan banyak rahasia // sajadah amat pemurah karena menghamparkan diri untuk bersujud kepada Ilahi Rabbi. []
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Bagaimanapun kikir tidak enak"
Posting Komentar