بسم الله الرحمن الرحيم
Ya Allah, kok malas kali ya menulis. Padahal banyak sekali ilmu yang ada didalam kita yang dapat kita tuliskan. Begitu malasnya saya selama ini maka pada hari ini untuk menghilangkan sedikit kemahalan dalam menulis. Rupanya tidak menulis itu tidak enak. Makanya tuliskanlah saja apa yang didapatkan didalam kita.
Berbicara dengan hari kiamat berarti menyangkutkan keimanan pada hari gaib tersebut. Tidak ada seorangpun yang tahu kapan hari itu akan bangkit. Dan semua orang juga tidak tahu kapan hari itu akan terjadi. Cuma sebagai manusia yang beriman tidak boleh mengingkari apa yang telah di gariskan oleh Allah swt.
Setalah mati manusia di bangkitkan kembali. Hari kebangkitan terjadi setalah hari kiamat. Setelah itu manusia berjalan semua ke tempat yang telah ditentukan "Al-Maukif."
Banyak ragam manusia yang terlihat ketika itu. Ada manusia yang datang dengan susah payah, ada juga manusia yang berpeluh keringat dan ada juga manusia yang dihalau oleh neraka untuk berada di tempat itu. Sungguh pemandangan akhirat yang amat menyedihkan.
Dan keadilan tuhan tentu merupakan sebuah harapan utama bagi makhluknya. Keadilan yang merupakan sebuah hal yang menjadi sandaran orang-orang yang beriman di dalam dunia. Di hari pembalasan kelak bagaimana keadaan seseorang mati begitulah dia itu bangkit dari kuburnya. Bila seseorang mati dalam keadaan mabuk maka dia bangkit juga dalam keadaan mabuk, amat tersiksa tentunya.
Orang yang melakukan azan juga demikian. Saat kematian menjemputnya juga di bangkitkan kelak dalam keadaan melakukan Azan. Sungguh mulia orang ini. Orang yang membaca talbiah ketika dibangkitkan juga dalam keadaan serupa. Dia memanggil tuhannya dalam keadaan yang mulia. Perjalanannya berada dalam golongan orang-orang yang mendapatkan rahmat dari Allah swt.
Barang siapa yang mengenal tuhannya maka dia akan mengenal siapa dirinya. Makanya di dalam dunia ini tugas kita merupakan orang-orang yang sedang berada di sebuah even untuk mengambil kemuliaan saat bangkit dihari kiamat kelak. Didalam kubur ada aturan demi aturan yang tidak lekang dari setiap individu. Malaikat mungkar dan Nakir tidak akan lupa mengerjakan tugas mulianya.
Semua orang ingin kelulusan di dapatkan dengan nilai maksimal. Seorang anak SD yang lebih kecilpun ingin mendapatkan kebahagiaan dalam hidupnya. Ia ingin dengan sekolah dapat banyak bermain dengan kawan-kawan. Kebahagiaanya tergantung pada kawan bermain sehari-hari. Ia bisa bermain layang-layang itu sudah sangat berharga ketimbang tidur setelah pulang sekolah. Ini baru "peukateung" anak-anak.
Kemauan untuk maju di masa sekarang bukan sebuah halangan. Bahkan bagaimana puncak kejayaan islam pada masa Rasulullah. Islam bukan menghadangkan orang-orang untuk tidak boleh maju. Bahkan islam adalah agama yang berpikiran maju kedepan. Dalam semua lini kehidupan islam telah mengatur bagaimana akuntabilitas ummatnya.
Seorang anak yang menjari kebaikan dan mencari kesenangan berbeda dengan kesenangan yang dicari orang dewasa. Anak-anak hanya sebatas main saja kesukaannya. Tetapi orang dewasa sudah dapat mengelompokkan mana main yang diperkukan dan mana yang tidak diperlukan. Dengan mengenal tentu dapat memalisir keinginan yang tidak bermamfaat.
Memang patut disayangkan dizaman sekarang masih banyak juga orang dewasa yang seperti kehidupan anak-anak. Yang diketahuinya Cuma keinginan hawa nafsu saja. Ingin mabuk-mabukan, ingin korupsi, ingin mencuri, ingin mengupat dan sebagainya. Keinginan ini akan berefek kepada kematiannya kelak dalam keadaan "suilkhatimah." Nauzubillah.
Sebelum mati belajar dari kehidupan dunia ini untuk menjalani mati. Makanya diutus seorang nabi adalah untuk menunjukkan manusia kepada kebaikan. Supaya manusia tidak salah jalan dan tidak sesat menyesatkan. Setiap manusia punya potensi untuk menjadi baik tergantung saja kemampuan dan kemauan untuk berjalan dijalan kebaikan. Dan manusia juga mempunyai potensi untuk menjadi buruk. Ini tergantung kadar ilmu yang menegahnya dari keburukan.
Dalam sebuah hadist di jelaskan:
من مات سكران فانه يعاين ملك الموت سكران ويعاين منكرا ونكيرا سكران ويبعث يوم القيامة سكران الى خندق فى وسط جهنم يسمى السكران فيه عين يجرى ماؤها دما لا يكون له طعام ولا شراب الا منه
Artinya: "Seseorang yang mati dalam kondisi mabuk maka dia berjumpa dengan malaikat maut juga mabuk. Dan menghadap mungkar dan Nakir dalam keadaan mabuk. Dan di bangkitkan pada hari kiamat dalam keadaan mabuk kepada satu parit dari api neraka. Parit itu bernama Assukran. Didalamnya tidak ada makanan dan minuman. Yang ada Cuma darah menjijikkan."
Catatan Ahad, 30-5-2010. {Majalisus saniyah, hal 125}
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Hari bangkit, tergantung hari mati"
Posting Komentar