بسم اللهالرحمن الرحيم
Apa yang kita tuliskan dapat kita bukakan kembali dan ini merupakan sebuah nostalgia dari masa lalu. Pernahkan kita menyangka dapat mengutarakan ide seperti itu? Ini merupakan hal yang perlu kita pertimbangkan dalam kehidupan di dayah. kita bukan hanya menuliskan perjalanan di dalam menulis. ini adalah sebuah hal yang baik. tetapi apa yang kita tuliskan hendaknya dapat kita temukan dalam kepentingan masa depan.
Ingatlah masa di dayah adalah masa yang paling istimewa. Masa ini tidak di dapatkan di dalam tempat lain di muka bumi ini. Maka amatlah rugi kalau di dayah tidak sempat di kumpulkan ilmunya lewat menulis. sehari-hari tugas kita adalah menulis. jangan membuat hati kita kecewa kelak kalau tidak mengumpulkan sesuatu yang paling berharga di dalam dayah.
Ilmu didalam dayah sangat banyak. Untuk mendapatkannya ”meupo-po sinyak” saja. Makanya kita harus mensyukuri ini sebagaimana sebuah hadist Nabi yang dituliskan di awal kitab matan takrib ”siapa yang di kehendaki oleh Allah swt kepadanya kebaikan maka di berikan paham pada agama.”
Salah satu cara paham adalah dengan belajar di dayah. dan ini merupakan cara yang dapat di temukan di dalam dayah. ini adalah sebuah hal yang sekarang ini jarang kita temukan dalam masyarakat kita. Dalam menjalin kehidupan yang baik ini maka semestinya kita juga mengambil sesuatu pusaka yang di berikan oleh guru-guru kita di dayah.
Mereka tidak lama akan meninggalakan kita sebatai anaknya. Kita hanya menjadi orang yang rugi kalau tidak ada ilmu yang dapat kita ambil sepulang mereka. anggaplah lama mereka di dayah 15 tahun. Itu belum tentu dapat mengajari kita seluruhnya. Cuma sampai kelas thakasus saja pengajian di dayah. selebihnya kita adalah pemberi ilmu kepada anak yang juga haus kepada ilmu. Dengan adanya ilmu maka kita mendapatkan sebuah informasi baru dan dapat mengekakalnya dengan menulis.
Seperti sekarang ini guru-guru senior telah pulang. Mereka meninggalkan kita untuk menjadi guru seperti mereka. mereka telah mengwariskan ilmu. Tetapi itu semua hanya melekat di hati kalau ada pengamalannya. Dan alangkah bahagianya kalau semua nasehat dan ilmu dari guru-guru yang telah lalu didayah dapat kita bekukan permikiran mereka sehingga kita mengambilnya dengan mudah.
Perasaan kita memang berbeda. Mengapa orang yang kuliah (maaf), mereka bisa menulis mengapa kita tidak? Ini ini yang selalu menjadi lampu bertanda tanya dalam jiwa kita. Padalah kita juga bisa menuliskan ilmu-ilmu yang sekarang di anggap oleh sebahagian orang ilmu klasik. Karena mereka tidak tahu bagaimana ilmu klasik yang bersumber dari mata air ilmu yang bersih maka mungkin berpandangan sinis kepada kita. Namun bukan itu yang handak saya utarakan. Didalam tulisan semua pendapat guru kita itu dapat menjadi sebuah motifator bagi kita dalam kehidupan. Orang banyak mengagungkan ”Trainer ini trainer itu” padahal yang hakikat trainer adalah yang menjurus kepada jalan mendekatkan diri kepada Allah swt.
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Mengenangang Kembali dia!"
Posting Komentar