بسم الله الرحمن الرحيم
Ketika saya sedang duduk di bilik saya sempat menanyakan kepada seorang guru yang juga merupakan seorang mudabbir senior Di MUDI MESRA. Pembicaraan kami sangat menarik sehingga saya menyimpulkan beberapa keterikatan akttifitas beliau yang sangat rajin membaca.
Berikut adalah petikan ungkapan beliau :
Saya : Tgk, bagaimana kiat sehingga anda rajin membaca?
Beliau: rajin membaca merupakan sebuah hobi, namun hobi tidak akan timbul kalau tidak sering di ulang kaji. Bacalah selalu supaya apa yang kita rajin membaca. Ungkap beliau.
Saya : jadi kalau untuk membaca kita-kita apa yang menjadi patokan dasar?
Beliau : ”patokannya tidak lain adalah kesungguhan. Membaca jangan hanya di awali oleh rasa ingin tahu. Tetapi bacalah walau sudah tahu. Karena dengan membaca ulang akan timbul aspirasi lain di jiwa pembacanya.”
Saya: untuk memulainya bagaimana Tgk?
Beliau: memulia dengan membaca buku yang ringan. Kemudian membaca yang sesuai dengan hobi. Dan membaca apa yang di terima oleh jiwa saja.
Nah, kalau kita lihat ini merupakan sebuah proses yang telah beliau lakukan. Namun perlu di ingat bahwa membaca ini merupakan sebuah masukan yang amat berharga. Untuk menulis sendiri misalnya. Saya hanya membacakan beberapa poin saja kemudian menuliskan serta pengembangannya berdasarkan pemikiran kita sendiri.
Menulis kalau bagi pribadi saya mungkin berbeda dengan orang lain. Menulis kan ide-ide yang keluar untuk bisa mengekalkan ide tersebut menjadi sebuah bahan renungan untuk proses selanjudnya. Dan ternyata dalam menggunakan membaca juga dapat menemukan sebuah perubahan dalam diri pembacanya.
Jadi orang yang menulis mempunya erat kaitannya dengan prubahan sikap pembaca. Buktinya beliau adalah dulunya orang yang terlalu lebih PD dalam jiwa. Ketika ada masalah beliau yang menengani langsung tanpa ada pemikiran lain yang matang. Kemudian ternyata setelah membaca dapat merubah pola pikir beliau menjadi orang yang lebih berpemikiran sederhana dan dewasa.
Jadi kalau di lihat dari sebuah titik yang menimpa pembaca ternyata tulisan mampu menunjukkan bagaimana pentingnya sebuah nasehat untuk menunjukkan jalan kepada pembaca. Kita bukan orang yang merubah nasib tetapi nasib orang lain merupakan objek obserfasi kita dalam meniti ilmu agama. Mendobrak kekerasan yang ada menjadi lebih baik dan lebih terarah. Menulis memberikan dokumentasi berharga buat pembaca kalau tulisan itu berdasarkan kepada keihlasan dan keridhaan Allah swt.
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Kita Membaca"
Posting Komentar