بسم الله الرحمن الرحيم
Dalam menulis perlu adanya sikap PD di dalam jiwa. Kalau tidak ”pede” maka tidak jadi apa yang ingin di ukir di dalam jiwa. Ketika saya membaca sebuah tulisan di sebuah majalan di sana di tuliskan bagaimana menulis dengan perasaan cuekisme. Tak boleh ada sikat yang tidak jentelmen dalam menulis. Ini sangat di pentingkan karena ini adalah sebuah kunci keberhasilan dalam menulis dan mengembangkan ilmu pengetahuan agama yang ada di dalam dada seseorang.
Mengapa saya katakan ini? ini adalah apa yang telah biasa di rasakan oleh seorang pemula. Dalam menulis banyak sekali mengalami hambatan ada yang dari luar dan ada yang dari dalam, namun berkat kegigihan dan ke_pede_an yang ada di dalam dada maka akan mengakibatkan menulis menjadi gampang. Dan apa yang di tulis bisa di rasakan nikmatnya bila ada rasa PD di dada.
”Rambut boleh sama hitam tapi pikiran tidak sam” sebuah kata pepatah mengatakan. Dengan adanya nafas dari pikiran kita maka kita dapat mengeluarkannya sebagai sebuah nikmat yang di berikan oleh Allah swt kepada kita, rasa syukur atas nafas penulisan yang di berikan Allah harus di jalankan di dalam menulis karena kalau tiada rasa syukur maka nikmat dalam menulis tidak akan di tambah lagi bahkan akan sangat berkurang dengan karena tidak mempergunakan apa yang telah di berikan ini.
Lihat saja orang yang menulis di beberapa media tulisan. Ini adalah berkat dengan apa yang di katakan nya dan apa yang ada di dalam kepalanya. Dengan mengumpulkan menjadi untain mutiara kata yang berguna bagi semua pambaca. Sekarang ini perlu di tumbuhkan sikat yang satu ini untuk jalannya tangan dalam sebuah buku atau di tampat ketikan.
Kesempatan memberikan semua perjalanan di dalam dada. Dengan berjalannya tangan di atas sebuah tulisan maka akan mengakibatkan kesempatan dalam mengutarakan unek-unek yang di dalam pikiran. ”Getanyoe benaa tasemiki kemudian taluleeh” kata seorang Tgk.
Bila kita mau menghasilkan ilmu maka usaha menulis adalah jalan yang perlu untuk di tempuhi. Jadikanlah benteng ke pede-an menjadi landasan utama dalam menulis agama.
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Pedeisme"
Posting Komentar