بسم الله الرحمن الرحيم
Hidup dikampung dengan dua sistim.
1. Sistim merangkul.
Mundur selangkah untuk maju seribu langkah.
Misalnya: panitia dayah di kampung meminta agar ngaji 3 malam untuk putri dan tiga malam untuk putra. Karena waktu pulang anak-anak saling berbaur.
Maka solusinya: putri ngaji siang hari selesai pulang sekolah. Sedangkan putra ngaji malam hari.
2. Sistim mendobrak.
Bahaya tidak mengenal waktu dan tempat.
Misalnya: khatib bicara didepan mimbar khutbah: “ureung tuha kampong nyo menyoe taplah lhoek lam ulee geuh dum!. Hana pike le ke masa depan agama anek2 geuh.”
artinya: Orang kampung ini bila kita belah kepalanya yang ada cuma dedak di kepala. tidak memikirkan masa depan agama anaknya.
Nampak semua wajah orang yang mendengar khutbah jadi merah padam.
Tinggal bagi kita untuk mengaplikasikannya dalam kehidupan di kampung.
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Dua Sistem Di Kampung"
Posting Komentar