بسم الله الرحمن الرحيم
Pernah suatu hari hari seseorang memikirkan terhadap nasibnya. Untung hidayah tuhan masih datang kehatinya. Terbesit dihatinya keraguan atas apa yang sedang dikerjakannya. Aku salat tidak khusyu’. Aku puasa sering tidak pas dengan apa yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Aku tidak bersalawat dan aku tidak mengunjungi orang yang sedang musibah kematian. Bagaimana aku ini, gumannya dalam hati.
***
Persoalan seperti yang pernah terjadi pada seseorang[disamarkan identitasnya] tersebut terjawab dalam kitab Jauharatat Tauhid hal 131.
FAKULLU KHAIRIN FITTIBA’I MAN SALAF % WA KULLU SYARRIN FIB TIDA’I MAN KHALAF. Artinya: Tiap-tiap kebaikan terdapat pada orang yang mengikuti para Ulama hingga kepada Nabi % dan, tiap-tiap kejahatan pada mengikuti mubtadei’ yang sesat.
Sepenggal baid ini sangat penting untuk di ingat, dihayati dan di pertimbangkan serta diamalkan.
Hendak jadilah kita seperti sebagus-bagus makhluk. Hidup seperti kehidupan baginda Nabi. Menempuh hidup yang tidak lama ini seperti menembuh manisnya kehidupan para Ulama yang mu’tabar dalam mazhab. Perintah ini terjawab dengan isi bait yang pertama. Caranya__dengan mengikuti ulama salaf hingga bertalian kepada Nabi Muhammad SAW.
Yang paling buruk makhluk(lebih buruk dari manusia yang buruk) adalah orang yang menciptakan bid’ah yang mukhalafah dengan ajaran ulama dahulu hingga bersalahan juga dengan para Nabi.
Semoga kita menjaga sunanNya. Menjaga jangan sampai terjadi bi’ah yang kabihan dalam jiwa dan raga. Amin.
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Jalan Mengikuti Ulama Salaf"
Posting Komentar