بسم الله الرحمن الرحيم
Pada hari Ahad, 14-2-2010 kitab tahrir yang di mulai di kelas lima telah tamat sekarang. Lebih dari tiga tahun kitab yang dua jilid ini di ajarkan oleh guru-guru kami yang sedang mengajar di dayah mudi mesra. Kitab tersebut punya kadar ilmu yang sangat luas. Bahkan cara pengibaratannya pun berbeda dengan kitab-kitab lain di dayah. sistem yang di bawakan oleh penulisnya sangat baik untuk di tiru. Selalu saja kajian dan sistem dari penulisan di bicarakan oleh guru kami.
Penulisannya memakai kaedah yang global kemudian mengecualikan dalam masalah lain sehingga tidak termasuk dari apa yang telah di surahkan. Dengan adanya penyelidikan ini maka mengakibatkan terjadinya sebuah surah istisna dari masalah yang di tulisakan.
Balai beton hari ini di penuhi oleh dewan guru kelas thakasus. Kebetulan hari ini tidak ada kegiatan yang mendasar dari aktifitas lain. Semua penuh semangat dalam mendengarkan surah penutupan yang diberikan oleh guru kami Tgk H Dahrul Fuadi Mubarrak.
Ada empat bab yang di bacakan oleh beliau. Memang tidak ada kendala dalam menyurahkan kitab. Ini merupakan sebuah kelebihan yang di miliki oleh guru kami ini. Beliau sangat hati hati namun pasti dalam menyurahkan kitab. Ilmu dari dalam kitab beliau sebarkan untuk kami anak-anak rohaninya supaya rajin seperti beliau juga. Kalau beliau rajin untuk mengajari kami begitu juga kami harus giat dan rajin untuk belajar setiap hati.
Contoh ini yang beliau tanamkan kepada kami yang belajar setiap pagi. Tanpa kecuali setiap pagi selalu aktif, tepat waktu naik dan tepat waktu turun. Sebuah hal yang jarang di temukan di zaman sekarang ini. Beliau dalam memberikan ilmu mencontohi sikap Abu yang selalu di siplin pada mengajar. Naik mengajar tidak di buang-buang waktu. Selalu ada kesempatan untuk memberikan ilmu tanpa ada unsur yang meleset.
Perkara yang baik dan disiplin ini yang diajarkan secara tak di bilang. Mamang apa yang di kerjakan oleh beliau adalah sebuah contoh yang patut di tiru. Tidak boleh hanya beliau saja yang melakukannya sedangkan kita tidak. Ini yang sangat jangal bila di dapatkan.
Alhamdulillah. Betapa bahagianya dapat merasakan penamatan kitab yang di telah di ajarkan oleh guru kami yang telah lama di ajarkan dalam pendidikan yang resmi. Sekarang kebahagian itu tidak dapat di lihat oleh guru-guru kami yang telah pulang kampung. Namun hanya doa saja yang kami harapkan dari beliau dan doa yang dapat kami hadiahkan kepada mereka yang telah menghantarkan kami untuk dapat belajar pada Ananda Abu sendiri.
Kalau di lihat tanpa ada usaha guru-guru kami dahulu ini mungkin akan menjadi sebuah kendala bagi kami. Atas jasa guru tidak dapat kami balas. Mengaji adalah sebuah karunia dari Allah swt. kita tidak mungkin dapat mengaji sendiri tanpa ada penunjuk dari seorang guru. Maka dengan penamatan ini hendaknya menjadi sebuah momentum untuk mengenang kembali jasa Tgk-Tgk yang telah mengajari kami hingga sekarang dapat mengaji pada calon ulama masa depan.
Siapa yang tidak senang dengan suasana hari ini. Semua canda tawa terdengar memecah suasana. Keadaan yang bahagia pun terlihat di wajah pada penuntut ilmu agama beberapa tahun silam. Semua itu adalah berkat jasa Tgk yang telah mendidik kami dari kanak-kanak hingga sekarang.
Mungkin kalau di tanyakan seberapa besar jasa itu? Kamipun tidak sanggup untuk menunjukkan perbandingannya. Jasa tgk tidak terkira besarnya jauh lebih besar dari gunung Seulawah. Jauh lebih berharga dari emas permata. Yang mengajari ilmu agama sekarang ini amat sukar di dapat. Maka beruntung sekali menjadi orang yang menuntut ilmu agama. Semoga saja mendapat pahala dari Allah swt. kita memang tidak menginginkan keburukan dan ini juga berkat guru sehingga kita di berikan arah jalan menuju kejalan yang terang.
Kemudian dengan adanya penamatan ini juga hendaknya menjadi sebuah motifasi untuk terus mengaji. ramaikan pengajian seperti pengajian hari ini. Saat penutupan ramai oleh para murid Tgk. Begitu juga seterusnya kalau ada kesemptan selalu memberikan diri untuk mengisi waktu sebentar di balai beton.
Kitab tahrirul telah tamat. kami tidak tahu kapan dapat menamatkannya kembali. Mengaji Cuma sekali. Kalau ada kelas kelak mungkin itu yang menjadi sebuah rujukan lagi sedangkan kalau tidak mungkin hanya akan menjadi sebagai teman bagi kitab lain di raknya. Tetapi ini bukan yang di harapkan oleh Tgk. Hendaknya juga kitab sering di baca-baca. Apa saja banyak sekali ilmu yang ada di dalam kitab. Tidak membaca sama saja menyia-nyiakan ilmu.
Selama mengaji pada Tgk Abang hanya kitab ini yang baru saja usai di tamatkan. Selanjutnya untuk pengganti kitab tahrir akan di tamatkan dengan kitab tauhid dan kitab bayan. Kedua kitab ini menjadi sebuah pelajaran yang amat terpenting bagi kami untuk menunjukkan kembali bagiamana sebuah solidaritas kitab dapat terjaga. Belajar kitab ini memang hanya tinggal kenangan saja. Tidak ada lagi belajar seperti hari ini kelak. Dan ini merupakan sebuah hal yang inposible saja untuk kedepan. Ini merupakan sebuah peringatan kepada kami untuk mendapatkan sebuah hal yang baik. inilah peringatan yang tidak langsung di gunakan. Selama ada pendidikan jangan tinggalkan. Kelak engkau akan menyesal sendiri. Ini adalah sebuah pengajian yang amat baik.
Mungkin bila tidak mengaji sekarang tidak akan telalu menyesal namun bila sudah tidak ada pengajian yang mengasyikkan lagi pada Abang akan sangat merasa sedih. Pengajian pada beliau sama juga kita mengaji pada abu sendir. Gaya, ilmu dan seluruh perkembangan bahasa dapat di jadikan dalam sebuah hal yang baru. Ini adalah sebuah perkembangan yang sangat sepektakuler sekarang ini belum begitu terasa kalau tidak mau di rasakan.
Sungguh banyak sekali nasehat dan pertuah dari ulama muda__guru kami ini. Beliau dalam waktu yang masih sangat muda sudah mengajar. Dan dalam waktu yang sangat muda pula sudah mengwarisi ilmu agama. Kalau kita tidak mengambil ilmu pada beliau pada siapa lagi akan mengambil ilmu sekarang ini. Orang nomor dua didayah adalah beliau maka belajarlah dengan rajin ikhlas karena ilmu adalah segalanya dalam kehidupan kita.
Alhamdulilah...!!!
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Tamatlah kitab"
Posting Komentar