بسم الله الرحمن الرحيم
Kembali kepada jalan Allah swt adalah taubat. Dalan konteks yang lebih sempit lagi dapat di lihat bahwa taubat itu sendiri adalah kembali kepada jalan Allah swt dari jalan yang jauh kepada mendekatkan diri kepadaNya.
Konteks ini dapat di telusuri oleh seluruh umat islam. Bahkan sekarang ini yang amat pernting adalah merasakan diri dekat dengan Allah swt dan berbuat apa saja yang di perintahkan nya serta menjauhi segala larangannya.
Dalam sebuah berita di Tv di sebutkan bagaimana pembantaian yang di lakukan oleh seorang teman karena dagangan yang di jual oleh ucok laku habis. Banyak sekali kejanggalan yang di lakukan dengan menyatukan pengalaman dalam berkarya. Dengan pengalaman ini tidak lain sebagai wahana baru bagi kita untuk membukakan mata bahwa maksiat sekarang ini mengajarkan kita untuk bertaubat.
Maka jangan sering berbuat maksiat. Bertaubatlah sebelum waktu untuk bertaubat tidak ada lagi bagi kita. Selama nyawa masih di kandung badan penyesalan kepada jalan kebaikan harus di tegakkan. Tidak boleh ada sarana baru dalam melakukan kemaksiatan. Kita boleh berkata yang bukan bukan tapi tidak sadarkah kita bahwa Allah swt ada dan melihat kita. Serta malaikat mencatat apa yang kita kerjakan. Dan satu lagi yang harus di kedepankan adalah kesiapan kita saat kita tidak lagi berada di muka bumi ini menuju ke hadirat ilahi rabbi.
Maksiat dapat menjauhkan kita untuk dekat dan akrab dengan Allah swt. maksiat juga menjembatani kita untuk lari dari maghfirah Allah swt. tapi kita kadang tidak sadar akan arti maksiat itu sendiri. Padalah itu adalah sebuah hal yang sangat berbahaya untuk kehidupan manusia.
Dengan pemimpin saja kita tidak mau jauh. Kalau kita seorang yang punya pangkat di bawah pemimpin rasanya kita adalah orang yang paling dekat dengan bos kita. Kita tidak mau jabatan itu di ambil alih oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Betapa senangnya kalau kita dekat dengan bos. Di kasih tunjangan gaji. Di kasih hadiah bulanan dan juga ada tunjangan hari raya. Tapi bagai orang yang jauh dengan bos tidak ada apa-apa. Ia hanya berharap dapat naik pangkat dan menjadi orang yang dekat dengan pemimpinnya.
Orang yang malakukan dosa wajib taubat di dalam dunia dengan cara segera. Ia harus menyesali apa yang telah di kerjakannya. Di membunuh maka dia menyesali apa yang telah terjadi padanya. Kenapa sampai membunuh orang lain. Bila ia adalah seorang koruptor juga menyesali apa yang telah di kerjakannya. Dan bila ia seorang pedagang yang curang maka menyesali kenapa harus menjual barang dagangan dengan menipu orang lain.
Pelaku dosa akan di berikan sangksi oleh Allah swt di dalam dunia ini maupun kelak di akhirat. Bila dia tidak mau bertaubat maka kejadian petaka akan di rasainya secara beruntun sungguh besar Azab yang Allah swt berikan. Hanya orang yang sadar akan musibah saja yang tidak melaksanakan apa yang diinginkan oleh nafsunya. Dengan kata lain orang yang benar-benar bertaubat adalah orang yang selalu gundah diri ketika melakukan dosa. Dan selalu menyesal atas apa yang telah di kerjakannya.
Ada beberapa syarat yang harus di lalui oleh orang yang mau dirinya untuk bertaubat kepada Allah swt. yaitu: (1) meninggalkan maksiat yang di lakukannya dengan segera; (2). Menyesali terhadapa kesalahan yang di perbuatan; dan (3) mencita-cita tidak akan kembali mengulangi maksiat di masa depan.
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Taubat"
Posting Komentar